Harga Getah dan TBS Terus Anjlok
PASIRPANGARAIAN - RiauPortal.com - Musim trek enam bulan terakhir pada tanaman komoditi buah kelapa sawit cukup menyiksa ekonomi petani kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hulu, apalagi musim trek menjelang musim ajaran baru sekolah, bulan puasa serta lebaran.
Sejumlah petani kelapa sawit mengaku, biasanya per hektar kebun kelapa sawit bisa menghasilkan 1 ton-1,2 ton, tapi sejak musim trek produksi merosot tajam antara 50-70 persen. Pun, harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kepala sawit ke toke biasanya Rp1.500-Rp1.600 per kilogram (kg), kini anjlok menjadi Rp1.1000-Rp1150 per kg.
Rudi, salah seorang petani kelapa sawit di Pasirpangaraian mengaku enam bulan terakhir dia rugi besar, sebab selain buah trek, harga jual ke toke menurun drastis antara Rp400-Rp500 per kg.
“Kita hanya bisa pasrah dan tidak sanggup lagi membeli pupuk, sebab penurunan produksi cukup signifikan sampai 70 persen setiap panen. Buah berkurang dan harga dijual ke toke murah, sementara kebutuhan untuk anak masuk sekolah dan menjelang bulan suci Ramadhan sekaligus Hari Raya Idul Fitri sudah dekat,” keluhnya seperti dikutip riauterkini.com.
Sofyan Yunus, seorang toke TBS Kelapa sawit di Desa Rambahsamo Barat, Kecamatan Rambahsamo, mengaku dampak trek dan turunnya harga TBS berdampak juga terhadap dirinya. Sebab kini harga jual TBS petani ke PKS menurun, yakni antara Rp1.400-Rp1.700 per kg.
Turunnya harga TBS kelapa sawit sendiri, ungkanya telah terjadi sejak 3 pekan terakhir dan mengakibatkan petani menjerit. “Mau tidak mau kita harus terima dan penjualan mengalami penurunan dari pabrik,” keluhnya.
Hal serupa juga dialami para petani karet. Mereka sangat terpukul mendapati harga getah terus merosot setiap pekannya. Jika dalam kondisi normal harganya berkisar Rp 13 ribu perkilogram, kini hanya berkisar Rp 7 ribu berkilogram.(*)

