|

Harga Anjlok, Sawit Dibiar Membusuk

BENGKALIS - RiauPortal.com - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terus anjlok. Sepekan belakangan, di Pulau Bengkalis hargnya mencapai Rp 450 perkilogram. Sejumlah petani sawit di daerah ini, lebih memilih membiarkan buah komoditi tersebut membusuk di pohon.

Para petani sawit ini beralasan, jika dipaksakan untuk dipanen dan harus dijual kepada tengkulak, menurut mereka sangat tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan dari perkebunan.

"Sawit sekarang harganya sangat murah hanya Rp 400 perkilo. Biasanya kalau turun pun hanya Rp 700-800 perkilo. Kalau dipanen dan dijual pun tak cukup untuk menutupi biaya panen. Lebih baik buahnya dibiarkan saja di kebun jadi tak mengeluarkan biaya apapun," ujar Sujiman (37), warga Desa Jangkang Kecamatan Bantan, Kamis (4/10/2012)

Keluhan yang sama juga disampaikanYanto (46). Petani dari desa yang sama dan sudah menekuni perkebunan sawit sekitar 5 (lima) tahun seluas 2 hektar, juga terpaksa bersabar. Harga TBS yang semakin murah, memaksa dirinya tidak lagi memanen buah sawit dan membiarkannya membusuk di pohon.

"Harga anjlok seperti ini, saya tak pernah panen lagi buah sawit. Hitung-hitung hanya rugi dan hanya besar diongkosnya saja.Jadi, buah yang masak dibiarkan saja membusuk di pohon," keluhnya.(rpo)



Berita Terkait:


Posted by dupor on 6:11 PM. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan www.riauportal.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. www.riauportal.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.

0 comments for "Harga Anjlok, Sawit Dibiar Membusuk"

Leave a reply

Terbaru

bisnis paling gratis

Terpopuler

Recently Commented

Arsip Berita