Flyover Kelok Sembilan Sudah Bisa Dilewati
PADANG - RiauPortal.com - Pemudik dari Provinsi Riau menuju Sumatera Barat sudah bisa melintas di jembatan layang (fly over) Kelok Sembilan di Jorong Aieputiah, Nagari Sari Lamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Mulai Rabu (15/8/2012) hingga Selasa (21/8/2012) pekan depan atau H+2, jembatan ini dibuka satu arah, untuk arus kendaraan dari Riau ke Sumbar sebelum Idul Fitri dan arus Sumbar-Riau setelahnya.
Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim serta Dinas Perhubungan dan Kominfo Provinsi Sumbar memprediksi pengoperasian jembatan ini mampu mempercepat arus mudik dan balik Idul Fitri 1433 Hijriah.
Sebelum dioperasionalkan, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota bersama Polres Limapuluh Kota melakukan pengamanan dan menjaga kelancaran arus transportasi di kawasan ini, Selasa (14/8/2012).
Jalan di fly over terlihat sudah memiliki rambu-rambu dilarang berhenti. Namun tetap masih perlu pos pengamanan tambahan atau petugas yang siaga di atas jembatan. Sebab masih banyak titik ruas jalan yang bisa dimanfaatkan pengendara untuk berhenti.
Selain itu, di salah satu lokasi jembatan saat ke luar dari fly over menuju Kecamatan Harau, terlihat masih rawan kecelakaan dan terjadi penyempitan atau bottleneck sehingga berpotensi tersendatnya kendaraan dari dua arah.
Bahkan sebelum memasuki jembatan, terdapat kerikil-kerikil dan tanah bekas galian pelebaran yang juga bisa membahayakan pengendara.
Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim Provinsi Sumbar Suprapto saat uji coba jembatan kemarin mengatakan, jalan dan jembatan ini sudah layak secara teknis dimanfaatkan saat arus mudik dan balik Idul Fitri.
Sebab sudah memiliki tembok pembatas setinggi 1,5 meter, terpasang rambu-rambu dilarang berhenti dan sudah ada lampu penerangan jalan di sepanjang Kelok Sembilan, meski masih sementara dengan lampu-lampu kecil.
‘’Hanya saja proses pengamanan jalan dari segi pengguna yang harus diwaspadai pihak kepolisian, seperti adanya pengguna jalan yang nantinya akan berhenti di atas jembatan untuk berfoto-foto.
Sehingga menyebabkan kecelakaan lalu-lintas di kawasan tersebut. Bagi Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, juga harus menertibkan pedagang yang berjualan di gerbang masuk,’’ ungkapnya.
Jembatan Kelok Sembilan ini, kata Suprapto, akan digunakan satu arah saja. Sebelum Idul Fitri untuk pengguna jalan dari Riau menuju Sumbar dan Sumbar menuju Riau saat setelah Idul Fitri.
‘’Bentuk ucapan selamat datang kita kepada perantau. Sehingga kita akan melakukan pembukaan jalur saat mudik dan balik bagi para perantau,’’ tambahnya.
Meski sudah layak secara teknis, namun ada sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian pengendara yang akan menggunakan jalur tersebut, seperti kecepatan maksimun yang dibatasi hingga 40 kilometer per jam dan ada jalur penyempitan di atas jembatan untuk menghindari benda jatuh dari atas tebing.
‘’Kecepatan maksimun kita terapkan hanya 40 kilometer per jam di kawasan ini. Sementara untuk pengamanan di atas jembatan kita akan kerahkan petugas Dinas Perhubungan bekerja sama dengan pihak kepolisian nantinya. Penertiban pedagang di pinggir pintu masuk memang harus dipindahkan selambat-lambatnya pukul 00.00 WIB malam ini (malam tadi, red),’’ ucap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sumatera Barat, Mudrika, seperti dikutip riaupos.co.
Menurut Mudrika, kelancaran arus lalu-lintas yang selama ini terkendala di Kelok Sembilan akan bisa dikurangi.
‘’Sebab selama ini yang menjadi titik macet adalah di kawasan ini. Ke depan kelancaran arus lalu-lintas mudik dan wisata akan lebih baik dan tidak lagi terganggu,’’ tambahnya.
Menyikapi perlunya penertiban terhadap pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan masuk fly over Kelok Sembilan, Bupati Limapuluh Kota dr H Alis Marajo yang mendampingi rombongan Dishubkominfo dan Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim Sumbar berjanji akan melakukan penertiban.
‘’Penertiban dan pemindahan pedagang akan kita lakukan di rest area baru yang dibuat sekitar 500 dari kawasan ini arah ke Huluaia, Nagari Sari Lamak,’’ ungkap mantan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini kepada wartawan di dampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Nasriyanto.
Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Partomo Iriananto, menyatakan kesiapannya untuk pengamanan arus mudik di kawasan Kelok Sembilan. Namun sebelum melakukan pembukaan jalan perlu harus pasti penertiban pedagang di pintu masuk terlebih dahulu.
‘’Kita telah ada posko pengamanan di kawasan Kelok Sambilan untuk melakukan pengaman 24 jam dan preventif akan dilakukan dengan petugas patroli,’’ ungkapnya.
Jembatan yang dibangun sejak tahun 2003 ini, menghabiskan total anggaran Rp550 miliar. Untuk tahun ini dianggarkan dana senilai Rp198 miliar.
Untuk menahan kemungkinan terjadi banjir bandang, Pemprov menganggarkan dana APBD untuk membuat cek dam. Cek tersebut diharapkan bisa menghambat jatuhnya batu-batu besar.
Cek dam ditargetkan selesai tahun 2013 dengan dana Rp9,3 miliar. Lebarnya 30 meter dan panjang 400 meter yang mampu menampung 120 ribu kubik sedimen.
Data Kementerian Pekerjaan Umum, total panjang Jembatan Kelok Sembilan adalah 2.537 meter, terdiri dari 980 meter jembatan yang terbagi dalam enam bagian dan 1.557 meter jalan penghubung.
Jembatan tersebut, berada di 147 Km dari Kota Padang. Jembatan ini ditargetkan mampu menampung lalu-lintas harian rata-rata 6.800 unit kendaraan pada hari biasa, dan 11.350 unit kendaraan pada hari libur. (rpg)
Berita Terkait:
