|

Balimau Kasai, Tradisi Menjelang Ramadhan

Budaya jika diterjemahkan secara singkat bisa berarti kebiasaan atau aturan yang dihasilkan oleh perenungan hati yang mengikat dan berlaku turun temurun. Sangat masuk akal jika seseorang dari daerah tertentu memiliki karakter dan tatakrama yang tercermin pada kehidupan sehari-hariannya.

Budaya juga tidak bisa dilepaskan dari akulturasinya dengan budaya sebelumnya. Dalam hal ini yang orisinil dan yang otentik hampir tidak ada. Sepertinya halnya Hindu dan Budha yang sempat menjadi kebudayaan mayoritas di Nusantara. Maka jika kini menjelang bulan puasa banyak ritual-ritual adat yang tidak ada dalam budaya Islam, sepertinya inilah yang menjadi kekayaan Nusantara.

Menurut tradisi Hindu, mandi di sungai -khususnya Sungai Gangga, bisa bisa menghilangkan dosa-dosa masa lalu. Beberapa upacara umat hindu yang terkait dengan mensucikan diri antara lain Makara Sankranti, yaitu saat umat Hindu mandi di Sungai Gangga untuk memuja dewa Surya.

Atau di Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Upacara Melasti atau yang disebut juga dengan upacara Melis atau Mekilis, umat Hindu melakukan sembahyangan di tepi pantai dengan tujuan untuk mensucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu dan membuangnya ke laut. Upacara ini dilaksanakan sebelum merayakan Tapa Brata penyepian.

Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci, di kebanyakan dusun dan desa di wilayah Jawa muncul tradisi yang disebut Padusan. Sementara itu masyarakat Kampar di Propinsi Riau menyebutnya dengan Balimau Kasai.

Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi-wangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa.

Di Kota Pelalawan upacara yang sama dikenal dengan nama Balimau Kasai Potang Mamogang. Di Sumatra Barat dikenal dengan istilah yang hampir mirip, yakni Mandi Balimau. Khusus untuk Kota Pelalawan, tambahan kata potang mamogong mempunyai arti menjelang petang karena menunjuk waktu pelaksanaan acara tersebut.

Setiap tahunnya apabila bulan Ramadhan menjelang, maka sepanjang jalan arah ke Bangkinang menjadi ramai dan hiruk pikuk oleh kendaraan dan orang-orang yang berlalu lintas. Bukan hanya masyarakat kampar yang pulang ke kampung halamannya, akan tetapi masyarakat luar Kampar pun memiliki animo yang cukup besar untuk melihat secara langsung acara tahunan tersebut.

Acara biasanya dilakukan disepanjang Sungai Kampar dengan membuat stant-stant, rumah adat, rumah ibadah dan lain sebagainya lalu di alirkan sepanjang sungai Kampar, pada akhirnya dilakukan Mandi Balimau.

Balimau Kasai yang dilaksanakan sehari sebelum datangnya Ramadhan selalu menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama dari mereka yang memandang pelaksanaan acara Balimau Kasai tersebut lebih merupakan suatu kegiatan hura-hura yang tidak ada relevansinya sama sekali dengan Ramadhan yang suci dan penuh ampunan.

Namun di balik itu Balimau Kasai hakikatnya adalah sesuatu kegiatan budaya tradisi adat masyarakat Kampar sejak dahulunya, sejak adanya komunitas masyarakat di Kampar yang berada dalam persekutuan adat. Dan acara Balimau Kasai pada awalnya sangat sarat dengan nilai-nilai agama dan budaya yang luhur.

sumber: oktomagazine.com



Berita Terkait:


Posted by dupor on 7:32 PM. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan www.riauportal.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. www.riauportal.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.

0 comments for "Balimau Kasai, Tradisi Menjelang Ramadhan"

Leave a reply

Terbaru

bisnis paling gratis

Terpopuler

Recently Commented

Arsip Berita