Disperindag Bengkalis Antisipasi Kelangkaan Material
BENGKALIS - RiauPortal.com — Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan terhadap material saat dimulainya proyek, Dinas Perindustrian dan Perdaganan (Disperindag) Bengkalis, Rabu (30/5) menggelar pertemuan dengan sejumlah Asosiasi. Diantaranya Kadin, Gapensi, Gapeknas, pengusaha dan dinas terkait yang dipimpin Asisten II Setdakab Bengkalis H Aryanto dan Kadis Peridag Darmawi.
Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) Kabupaten Bengkalis, Fitra Budiman menjelaskan dalam setiap proyek dilaksanakan terkendala dalam penyedian material kayu selain sulit didapatkan juga sangat mahal. Ditambah lagi, dalam mengangkut material tersebut sering ditangkap oleh pihak kepolisian.
“Kita harapkan dinas terkait bisa mencarikan solusinya, jangan nanti saat pekerjaan dimulai ditangkap seperti kejadian di Rupat untuk proyek pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) yang membutuhkan material kayu. Untuk mengantisipasi tersebut kita hterpaksa meminta pengawalan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, harga batu yang disediakan dari luar daerah dan untuk mengangkut material tersebut dibatasi karena tonase jalan dan melewati penyeberangan RoRo. Selain itu, harus dilaksanakan operasi pasar terhadap harga barang yang dijual tidak merata di pasaran.
Sedangkan Wakil Ketua Gapensi Bengkalis, Sunaryo menilai dengan jumlah paket yang ada tidak akan tercapai dilelang di ULP mengingat waktu sudah Mei, maka ada beberapa dinas yang belum mengumumkan lelang perencanaan apalagi pengerjaan di lokasi yang sulit ditambah lelang paket dari tahun ke tahun mengalami kemunduran.
Sementara itu, Ayong Borobudur salah seorang pengusaha material menjelaskan terhadap harga tidak ada kenaikan, kecuali ada kenaikan. Sedangkan untuk paket lelang diharapkan jangan serentak sehingga kewalahan dalam menyediakan material, dimana material ini bukan dari Bengkalis saja yang membutuhkan tetapi juga dari kabupaten lain yang juga meminta dari Tanjung Balai.
“Saat ini stok material ada, tetapi untuk ketersedian material tidak bisa di stok banyak karena lokasi penampungan yang tidak memadai dan apabila sudah habis baru kita pesan kembali,” terangnya seperti dikutip dumaipos.com.
Pemkab juga membentuk tim dalam rangka menggelar operasi pasar yang akan melibatkan sejumlah dinas terkait dan juga LSM, guna mengecek langsung kelapangan terhadap stok material yang ada di sejumlah tempat di Bengkalis.
Asisten II Setdakab Bengkalis, H Arianto menjelaskan sejauh ini sudah 20 persen paket lelang yang diumumkan di Unit Layanan Terpadu (ULP) dan lelang dilakukan bertahap sehingga untuk penyedian material bisa mencukupi dan diatur dengan baik. Mengenai harga sesuai keterangan tidak mengalami kenaikan kecuali BBM naik.
“Perlu dibentuk tim untuk operasi pasar. Mengenai paket yang dikerjakan harus sesuai dengan waktu yang ada, apabila rekanan menilai tidak sanggup harus profesional untuk tidak mengambilnya dan jangan dipaksakan. Dan diharap dalam tahun ini kualitas proyek bisa maksimal,” harapnya.(dpc)

